Jumat, 21 Januari 2011
Bahamut
Bahamut berasal dari mitologi Arab dan disebut-sebut sebagai sebuah ikan besar yang menyokong Bumi. Ada dua versi mengenai Bahamut ini. Versi pertama, menurut kutipan Jose Luis Borges, pengarang buku berjudul Book of Imaginary Beings, dari Arab sana, adalah sebuah ikan yang berenang di lautan yang tak berdasar. Di atasnya terdapat sebuah banteng bernama Kutaja, di atas banteng tersebut ada sebuah gunung rubi, di atas gunung ada malaikat, di atas malaikat ada enam buah neraka, di atas neraka ada dunia, dan di atas dunia ada tujuh lapis surga.
Sedangkan versi lainnya menyebutkan, bahwa Bumi berada di atas air, sedangkan air tersebut berada di sebuah tebing curam. Tebing tersebut berada di atas tanduk banteng, banteng tersebut berada di atas sebuah lapisan pasir, lapisan pasir itu berada di atas Bahamut, dan Bahamut berenang di atas angin yang di bawahnya ada sebuah kabut. Tidak ada yang tahu apa yang berada di bawah kabut itu.
Dalam cerita Seribu Satu Malam, Bahamut di sini adalah sebuah ikan besar yang pernah dilihat oleh Nabi Isa As. Di kepalanya terdapat seekor banteng yang membawa sebuah batu karang. Di atas batu tersebut terdapat malaikat yang membawa tujuh lapisan Bumi. Sedangkan di bawahnya adalah air yang gelap, api, dan kemudian seekor ular besar bernama Falak. Diceritakan setelah melihat Bahamut, Nabi Isa langsung tak sadarkan diri. Borges sendiri menyimpulkan bahwa Bahamut merupakan kisah yang melambangkan keeksisan dan kekuasaan Tuhan.
Dalam kebudayaan popular, Bahamut muncul sebagai summon dalam hampir seluruh serial video game Final Fantasy, berbentuk naga dan dikenal juga dengan Dragon King. Varian dari Bahamut yang ditampilkan dalam Final Fantasy adalah Neo Bahamut, Bahamut Zero, Bahamut Sin, dan Bahamut Fury.
Selain dari serial Final Fantasy, Bahamut juga muncul di video game Chocobo’s Dungeon, Kingdom Hearts, Lord of Vermillion, dan Dungeon and Dragons
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar